Pengambilan Darah Vena

3 komentar


Agar dapat di peroleh spesimen darah yang syarat uji laboratorium, maka pengambilan sampel darah garus di lakukan dengan benar, mulai dari persiapan, pemilihan jenis antikoagulan, pemilihan letak vena, tekhnik pengambilan sampai dengan pelabelan sampel.

Pengambilan sampel darah tidak boleh di lakukan pasa lengan yang terpasang infus , jika salah satu lengan terpasang infus maka pengambilan di lakukan pasa lengan yang yang tidak terpasang infus. jika kedua lengan terpasang infus di lakukan pengambilan pada vena kaki.

Darah vena diperoleh dengan jalan pungsi vena. Jarum yang digunakan untuk menembus vena itu hendaknya cukup besar, sedangkan ujungnya harus runcing , tajam dan lurus. Dianjurkan untuk memakai jarum dan semprit yang dispossible; semprit semacam itu biasanya dibuat dari semacam plastik. Baik semprit maupun jarum hendaknya dibuang setelah dipakai, janganlah disterilkan lagi guna pemakaian berulang.


Pengambilan Darah Vena dengan Syringe (Spuit)

Tujuan : Untuk mendapatkan darah vena dengan menggunakan syringe.

Prinsip : Darah vena diambil dengan cara melakukan penusukan pada pembuluh darah vena, darah akan masuk pada ujung semprit, dilanjutkan dengan menarik torak / piston sampai volume darah yang dikehendaki.

Lokalisasi :
Vena yang cukup besar dan letaknya superficial, Pada orang dewasa biasanya vena difosa cubiti sedangkan pada anak-anak dan bayi mungkin diambil pada : Vena Jugularis Externa, Vena Femoralis (paha), Vena Sinus Sagitalis Superior (kepala)

Prosedur kerja :
  1. Alat-alat yang diperlukan disiapkan diatas meja.
  2. Keadaan pasien diperiksa, diusahakan pasien tenang begitu pula petugas (Phlebotomis).
  3. Ditentukan vena yang akan ditusuk, pada orang gemuk atau untuk vena yang tidak terlihat dibantu dengan palpasi
  4. Daerah vena yang akan ditusuk diperhatikan dengan seksama terhadap adanya peradangan, dermatitis atau bekas luka, karena mempengaruhi hasil pemeriksaan.
  5. Tempat penusukan didesinfeksi dengan Alkohol 70 % dan dibiarkan kering
  6. Tourniquet dipasang pada lengan atas (bagian proximal lengan) 6 – 7 cm dari lipatan tangan.
  7. Tegakkan kulit diatas vena dengan jari-jari tangan kiri supaya vena tidak bergerak
  8. Dengan lubang jarum menghadap keatas, kulit ditusuk dengan sudut 45o – 60o sampai ujung jarum masuk lumen vena yang ditandai dengan berkurangnya tekanan dan masuknya darah keujung semprit.
  9. Holder ditarik perlahan-lahan sampai volume darah yang diinginkan.
  10. Torniquet dilepas, kapas diletakkan diatas jarum dan ditekan sedikit dengan jari kiri, lalu jarum ditarik.
  11. Pasien diinstruksikan untuk menekan kapas selama 1 – 2 menit dan setelah itu bekas luka tusukan diberi plester hansaplast.
  12. Jarum ditutup lalu dilepaskan dari sempritnya, darah dimasukkan kedalam botol atau tabung penampung melalui dinding secara perlahan. Bila menggunakan anticoagulant, segera perlahan-lahan dicampur.


     Hal – hal yang perlu diperhatikan pada pengambilan darah vena :
  1. Lepas tutup jarum secara perlahan, jangan sampai ujung jarum menyentuh tutupnya, sebab jarum dapat tumpul
  2. Pada Vacutainer pemasangan tabung vakum pada holder harus kuat, dengan cara ibu jari kanan mendorong tabung sedangkan jari telunjuk dan jari tengah (kanan) tertumpu pada kedua sisi holder, ibu jari tangan kiri memegang holder dengan sedikit menekan agar holder tidak bergerak
  3. Pasien yang takut harus ditenangkan dengan memberi penjelasan mengenai apa yang akan dilakukan, maksud beserta tujuannya
  4. Vena yang kecil terlihat sebagai garis-garis biru biasanya sukar digunakan
  5. Untuk vena yang tidak dapat ditentukan karena letaknya yang dalam, usaha coba-coba dilarang untuk dilakukan
  6. Pembendungan yang terlalu lama jangan dilakukan karena dapat mengakibatkan hemokonsentrasi setempat
  7. Hematome, yaitu keluarnya darah dibawah kulit dalam jaringan pada kulit disekitar tusukkan akan terlihat berwarna biru, biasanya akan terasa nyeri, perintahkan pasien untuk mengompresnya dengan air hangat beberapa menit atau beberapa hari sampai sakitnya hilang

Read More >>

Pemeriksaan Hemoglobin Menurut Sahli (Hb Sahli)

0 komentar


A.DARAH
Darah merupakan suatu jaringan tubuh yang terdapat didalam pembuluh darah yang warnanya merah. Warna merah itu keadaanya tidak tetap tergantung pada banyaknya O2 dan CO2 didalamnya. Darah yng banyak mengandung CO2 warnanya merah tua.
Darah selamanya beredar didalam tubuh oleh karena adanya kerja atau pompa jantung dan selama darah berada dalam pembuluh maka akan tetap encer, tetapi kalau ia keluar dari pembuluhnya maka ia akan menjadi beku.
Pada tubuh yang sehat atau orang dewasa terdapat darah sebanyak kira-kira 1/13 dari berat badan atau kira-kira 4 sampai 5 liter. BJ darah 1,041-0,67 dengan temperatur 380C dan PH 7,37-7,45.

Fungsi darah terdiri atas :
1.Sebagai alat pengangkut yaitu ;
1)Mengambil O2 atau zat pembakaran dari paru-paru untuk diedarkan keseluruh jaringan tubuh
2)Mengangkat CO2 dari jaringan untuk dikeluarkan melalui paru-paru
3)Mengambil zat-zat makanan dari usus halus untuk disalurkan keseluruh jaringan tubuh
4)Mengangkat atau mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh yang dikeluarkan melalui kulit dan ginjal.
2.Sebagai pertahanan tubuh terhadap serangan bibit penyakit dan racun yang akan membinasakan tubuh dengan perantaran leukosit, antibodi atau zat-zat anti racun.

3.Menyebarkan panas ke seluruh tubuh.
Darah terdiri atas dua bagian yaitu
1.Plasma Darah
Merupakan cairan yang berwarna kekuning-kuningan . Plasma berisi gas O2 dan CO2, hormon-hormon, enzim dan antigen. Berfungsi sebagai perantara untuk penyaluran makanan, mineral, lemak, glukose, dan asam amino ke jaringan.
2.Sel darah
Merupakan benda-benda kecil yang terdapat dalam darah yang hanya dapat dilihat dengan mikroskop.
Sel darah terdiri atas 3 jenis :
a.Eritrosit ( Sel darah merah )
1)Berupa cakram kecil bikonkaf dan tidak mempunyai inti
2)Dibentuk dalam sum-sum tulang merah, limpa dan hati.
3)Panjang hidup 115 hari
4)Banyaknya kira-kira 5 juta dalam 1 mm3 darah.
5)Warnanya merah kekuning-kuningan karena mengandung zat hemoglobin dimana berfungsi mengikat O2 dan CO2.
6)Hemoglobin yang keluar dari eritrosit yang mati akan terurai menjadi 2 zat yaitu hematin yang mengandung Fe yang berguna untuk pembentukan eritrosit baru dan hemoglobin yaitu suatu zat yang terdapat dalam eritrosi yang berguna untuk mengikat O2 dan CO2
7)Jumlah normal pada orang dewasa kira-kira 11,5 gr dalam 100 cc darah. Normal Hb wanita 11,5 mg% dan Hb laki-laki 13mg%
b.Leukosit (Sel darah putih )
1)Bentuknya berubah-rubah, dapat bergerak dan mempunyai inti sel.
2)Warnanya bening
3)Dalam 1 mm3 darah terdapat darah kira-kira 6.000-9.000.
4)Fungsinya sebagai serdadu tubuh yaitu membunuh bibit penyakit yang masuk dalam jaringan tubuh dan sebagai pengakut yaitu membawa zat lemak dari dinding usus melalui limpa terus ke pembuluh darah
5)Leukosit di bagi atas dua macam yaitu agronulosit yaitu sel leukosit yang tidak mempunyai granula didalamnya, dan granulosit disebut juga leukosit granular.
c.Trombosit ( Sel pembeku darah )
1)Sel kecil kira-kira sepertiga ukuran sel darah merah
2)Dalam 1 mm3 darah terdapat 300.000 trombosit
3)Berperanan dalam pembekuan darah.

B.PENGERTIAN PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN
Mengukur kadar hemoglobin berdasarkan warna yang terjadi akibat perubahan Hb yang menjadi asam hematin oleh adanya HCL 0,1 N

C.TUJUAN PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN
Pemeriksaan hemoglobin dilakukan untuk mendeteksi adanya anemiadan penyakit ginjal. Peningkatan hemoglobin dapat menunjukan indikasi adanya dehidrasi, penyakit paru-paru obstruksi menahun, gagal jantung kongestif dan lain-lain

D.BAHAN PEMERIKSAAN
Darah kapiler atau darah vena dan darah tepi.

E.PRINSIP PEMERIKSAAN
Mengukur kadar HB berdasarkan warna yang terjadi akibat perubahan Hb yang menjadi asam hematin oleh adanya HCl 0,1N

F.ALAT DAN BAHAN
1.Haemometer set terdiri dari :
a.Tabung pengukur
b.2 tabung standar warna
c.Pipet Hb dengan pipa karetnya
d.Pipet HCl
e.Batang pengaduk
f.Botol tempat HCl dan aquadest
g.Sikat pembersih
2.Perlak kecil dan pengalas
3.Kapas alkohol 70%
4.Jarum/Lancet
5.Handscoon steril
6.Kapas kering
7.Bengkok

G.PROSEDUR KERJA
1.Masukan larutan HCl 0,1N dengan pipet HCl kedalam tabung pengencer sampai pada angka 2
2.Memberitahu pasien dan menjelaskan tujuan dan langkah prosedur pemeriksaan
3.Membawa alat-alat ke dekat pasien
4.Mencuci tangan
5.Memasang perlak dan pengalas dibawah tangan pasien yang akan diambil darahnya
6.Menyiapkan bengkok
7.Memakai handscoon steril
8.Menyiapkan jari klien dan mengumpulkan darah ke bagian jari tangan dengan cara memijat
9.Menghapus hamakan ujung jari yang akan diambil darahnya dengan alkohol
10.Menusukan jarum pada ujung jari sebelah tepi sampai darah keluar
11.Menghapus darah yang pertama kali keluar dengan kapas kering
12.Dengan pipet Hb menghisap darah sampai angka 20 cm, jangan sammpai ada gelembung udara yang sampai ikut terhisap
13.Hapus darah yang melekat pada ujung pipet dengan menggunakan kapas kering
14.Menuangkan darah tersebut ke dalam tabung pengencer yang sudah berisi HCl
15.0,1 N dengan posisi tegak lurus dan hindarkan darah mengenai dinding tabung
16.Sisa darah yang mungkin masih melekat di dalam lumen pipet Hb di bilas dengan jalan meniup dan menyedotnya.
17.Tunggu sampai 1 menit
18.Tambahkan aquadest sedikit demi sedikit, pada setiap kali penambahan warna dari larutan asam hematin yang terjadi, bandingkan dengan warna dari larutan standar
19.Pada saat warna tersebut sama, maka penambahan aquadest dihentikan dan kadar Hb dibaca skala itu dengan satuan pembacaan gr %
20.Mengambil perlak dan pengalas, merapikan alat-alat
21.Melepaskan handscoon
22.Mencuci tangan
Read More >>

Jurus Jitu Deteksi Obesitas Sejak Dini

0 komentar


Pada dasarnya obesitas bukan sekedar gangguan pada tubuh seseorang, melainkan sebuah penyakit. Kondisi kronis yang mengantarkan Anda pada gangguan kesehatan. Penyebabnya bukan hanya karena gangguan hormon, tapi juga karena gaya hidup tak sehat.

Akan tetapi, ada baiknya kalau Anda mengetahui lebih dahulu tanda-tanda obesitas. Salah satunya perubahan tubuh atau gemuk yang terjadi mendadak. Ini disebabkan karena ketidakseimbangan kalori dalam tubuh yang menjadikan seseorang menjadi obesitas.

Ada beberapa tanda lain. Simak penjelasan sebagai berikut ini seperti dilansir dalam Boldsky:

Selulit
Tahukah Anda bahwa sesulit yang timbul dalam tubuh disebabkan karena akumulasi lemak? Kenyataannya memang benar seperti itu. Lemak yang menumpuk, dapat memunculkan perubahan warna dan tekstur kulit. Ini biasa terlihat jelas pada bagian perut, lengan, paha, dan bagian lainnya.

Sakit di Lutut
Agar dapat berdiri sempurna dan tahan lama, ada bagian tubuh yang kuat menopang berat badan, yakni lutut.  Namun ketika berat badan bertambah, lutut harus bekerja ekstra agar dapat menopang bobot dengan baik. Akan tetapi sayangnya, kalau lutut sudah mengeluarkan rasa sakit dan nyeri, bisa jadi ini jadi pertanda bahwa Anda mengalami obesitas. Lutut tak mampu menopang berat badan yang dirasa 'abnormal'.

Kolesterol
Jangan sesekali menyepelekan kolesterol yang tinggi. Kebiasaan mengkonsumsi makanan tak sehat, seperti makanan yang mengandung minyak, kebiasaan merokok, mengkonsumsi alkohol, dan lainnya dapat berdampak pada tubuh. Ini dapat menjadi pertanda yang bahwa Anda mengalami obesitas. Kemudian kebiasaan buruk tersebut terakumulasi, sehingga memblokir arteri dalam tubuh.

Bernapas
Ketika Anda kelebihan bobot tubuh, Anda akan merasa mudah lelah serta sulit bernafas. Hal ini terlihat ketika Anda beraktifitas atau berolahraga ringan.

Periode Menstruasi
Wanita pada umumnya yang mengalami obesitas, periode menstruasinya tidak teratur. Ini karena terlalu banyak lemak yang tersimpan di sekitar rahim dan ovarium yang mengakibatkan sel telur terjebak, sehingga terjadi penundaan waktu untuk keluar.
Read More >>

Lima Jurus Cegah Kanker Lewat Makanan

0 komentar


Kanker merupakan salah satu penyakit yang telah melayangkan jutaan nyawa setiap tahunnya. Meski demikian, penyakit ini pada dasarnya dapat dicegah dengan pola hidup sehat. Memang cukup terdengar klasik, namun kenyataannya hal tersebut merupakan cara alami yang ampuh untuk pencegahan.

Sudah menjadi rahasia umum kalau merokok berpotensi menyebabkan kanker. Ini karena setiap bagian pada rokok mengandung racun yang dapat berpengaruh pada mulut, tenggorokan, bahkan paru-paru, mulut. Selain itu menghindari alkohol juga dapat menjauhkan seseorang dari kanker, khususnya payudara.

Beberapa yang terdengar klise adalah mengkonsumsi sayuran hijau, buah serta berolahraga yang dapat membantu mengeluarkan racun dari tubuh. Selain hal tersebut, ada poin lain yang direkomendasikan Boldsky, sebagai pencegahan kanker alami:

Takaran Gula
Bukan hanya penderita diabetes yang diwajibkan membatasi makanan manis atau gula. Ini berlaku umum. Pada dasarnya setiap orang memiliki sel kanker. Artinya membatasi atau pantang gula dapat mematikan sel kanker.

Tak hanya itu, Anda agar sel kanker tidak berkembang, hindari makanan atau olahan pemanis buatan. Anda cukup menggunakan pemanis alami seperti madu. Namun, yang terpenting adalah Anda harus memperhatikan takarannya.

Teh Hijau
Teh hijau mengandung polifenol dalam antioksidan, dapat menghambat pertumbuhan sel kanker dalam tubuh.  Para peneliti mengatakan, zat tersebut dapat mengurangi tumor sebanyak 77 persen, serta mengurangi risiko pertumbuhannya sebanyak 92 persen.

Konsumsi Ikan
Sebagai sumber omega3 dan vitamin B12, methylcobalamin, dan D ikan salmon dipercaya dapat mencegah pertumbuhan sel kanker, apalagi kalau dikonsumsi secara teratur. Cara terbaik mengkonsumsinya dengan dikukus atau dipanggang, atau dipadu dengan bumbu rempah yang menyehatkan.

Bawang Putih
Allium, merupakan senyawa dalam bawang putih yang dapat melawan kanker. Tak hanya itu, bawang putih juga diketahui dapat memperlambat pertumbuhan tumor, sekaligus mencegah risiko kanker payudara.

Paprika
Bagi penderita kanker, mengkonsumsi paprtika dapat mengatasi kanker. Termasuk paprika berwarna merah dan kuning yang dapat membantu melawan kanker. Ini karena kandungan likopen di dalamnya. Tak hanya paprika, likopen juga terdapat pada pepaya yang juga dapat diresepkan untuk mencegah atau melawan kanker.
Read More >>
Copyright © Analis Kesehatan