Di antara kita mungkin memiliki perasaan bersalah karena terlalu
banyak mengonsumsi makanan dan minuman selama liburan ini. Ketika natal
dan tahun baru, sebagian dari kita akan semakin banyak mengunyah karena
banyak disuguhi makanan berkalori tinggi, dan sedikit mengonsumsi serat.
Setelah libur usai, tak sedikit dari kita yang akan melakukan detoksifikasi atau pengeluaran racun. Tetapi apakah detokfisikasi perlu dilakukan?
"Tubuh kita perlu detoks sepanjang waktu, jika tidak, kita akan mati," ujar Chris Kilham dari Medicine Hunter kepada FoxNews.com dan dikutip Tribunnews.com.
Kilham menjelaskan bahwa setelah mengonsumsi banyak makanan berlemak atau alkohol, bagian hati dan usus yang paling menderita. Bahkan beberapa orang mendapatkan lemak yang "menempel" di hati. Kilman mengatakan momen tahun baru saatnya menyingkirkan pola makanan yang tidak sehat dari saluran pencernaan dan hati. Perbanyak sayur dan air mineral baik bagi kesehatan kita.
"Air adalah teman kita, kita ini terdiri dari lebih dari 70 persen air. Minum banyak air mineral," lajut Kilham.
Sedangkan untuk detoksifikasi, sebaiknya mengonsumsi teh dandelion root. Teh tersebut merupakan teh herbal dengan rasa yang menyenangkan dan akan membantu menyingkirkan kotoran dan lemak berlebih.
Bagaimana dengan diet detoks yang diiklankan di televisi? Menurut Kilham, beberapa produk diet yang mengandung herbal dan serat mungkin baik untuk membersihkan tubuh kita sekali-kali. Tetapi ia tidak akan merekomendasikan produk tersebut secara teratur. Ia menyarankan sebelum melakukan detoks sebaiknya konsultasi ke dokter ahli.
"Jika Anda sudah terlalu banyak vodka dan ingin detokssifikasi diri, minum lebih banyak jus sayur dan buah, makan buah apel lebih banyak karena memiliki antioksidan dan pektin yang mampu membersihkan sistem pencernaan."
Mengonsumsi satu sampai dua buah apel per hari bagus untuk membersihkan sistem pencernaan atau konsumsi buah yang mengandung vitamin C juga daat membantu detoksifikasi tubuh.
Jika kita detoks dengan herbal dan serat selama satu sampai dua minggu boleh-boleh saja, tubuh akan terasa ringan dan lebih enerjik. Lalu kita bisa kembali ke diet biasa, tetapi jangan lupa menyertakan sayuran berdaun hijau.(tribunnews.com)
Setelah libur usai, tak sedikit dari kita yang akan melakukan detoksifikasi atau pengeluaran racun. Tetapi apakah detokfisikasi perlu dilakukan?
"Tubuh kita perlu detoks sepanjang waktu, jika tidak, kita akan mati," ujar Chris Kilham dari Medicine Hunter kepada FoxNews.com dan dikutip Tribunnews.com.
Kilham menjelaskan bahwa setelah mengonsumsi banyak makanan berlemak atau alkohol, bagian hati dan usus yang paling menderita. Bahkan beberapa orang mendapatkan lemak yang "menempel" di hati. Kilman mengatakan momen tahun baru saatnya menyingkirkan pola makanan yang tidak sehat dari saluran pencernaan dan hati. Perbanyak sayur dan air mineral baik bagi kesehatan kita.
"Air adalah teman kita, kita ini terdiri dari lebih dari 70 persen air. Minum banyak air mineral," lajut Kilham.
Sedangkan untuk detoksifikasi, sebaiknya mengonsumsi teh dandelion root. Teh tersebut merupakan teh herbal dengan rasa yang menyenangkan dan akan membantu menyingkirkan kotoran dan lemak berlebih.
Bagaimana dengan diet detoks yang diiklankan di televisi? Menurut Kilham, beberapa produk diet yang mengandung herbal dan serat mungkin baik untuk membersihkan tubuh kita sekali-kali. Tetapi ia tidak akan merekomendasikan produk tersebut secara teratur. Ia menyarankan sebelum melakukan detoks sebaiknya konsultasi ke dokter ahli.
"Jika Anda sudah terlalu banyak vodka dan ingin detokssifikasi diri, minum lebih banyak jus sayur dan buah, makan buah apel lebih banyak karena memiliki antioksidan dan pektin yang mampu membersihkan sistem pencernaan."
Mengonsumsi satu sampai dua buah apel per hari bagus untuk membersihkan sistem pencernaan atau konsumsi buah yang mengandung vitamin C juga daat membantu detoksifikasi tubuh.
Jika kita detoks dengan herbal dan serat selama satu sampai dua minggu boleh-boleh saja, tubuh akan terasa ringan dan lebih enerjik. Lalu kita bisa kembali ke diet biasa, tetapi jangan lupa menyertakan sayuran berdaun hijau.(tribunnews.com)