Sebagai tenaga medis penyakit menular seperti HIV/AIDS, dr Inda Mutiara
punya tanggung jawab besar menangani pasien dari kalangan kupu-kupu
malam. Namun mereka tak hanya dianggap pasien, tapi juga sahabat.
dr
Inda Mutiara (43) sudah 9 tahun bekerja di Klinik Jelia, Mangga Besar,
Jakarta Barat. Setiap hari, dia menangani puluhan pasien umum dan
pekerja seks -- yang disebutnya dengan istilah 'wanita pekerja susila
tidak langsung' (WPSTL) -- yang mempunyai risiko penyakit menular.
Meski
begitu, wanita kelahiran 17 April 1969 ini tak pernah mengeluhkan
pekerjaannya. Dia menikmati setiap pertemuan dengan para pasien, dari
kalangan mana pun.
"Pasien-pasien kita ini kadang saya jadikan sahabat," ujar Inda saat ditemui detikcom di kantornya, Senin (10/12/2012).
Lulusan
Fakultas Kedokteran Trisakti tahun 86 ini menyabet gelar dokter teladan
se-Jakarta Barat tahun 2012 atas kepeduliannya di dunia kesehatan. Tak
hanya melakukan pengobatan, Inda juga kerap mendengar keluh kesah para
pasien. Sebagian dari mereka juga kadang bercerita soal pekerjaannya.
"Pekerjaan
mereka sendiri kan sensitif yaitu pekerjaan berisiko dan bisa menambah
wawasan kita bagaimana menghadapi pasien-pasien seperti itu," terangnya.
Kini,
ibu dua anak tersebut punya harapan tersendiri soal pencegahan HIV/AIDS
di Jakarta. "Kalau sosialisai pemahaman ini sudah merata saya rasa
tidak ada lagi penularan seksual ini. Soalnya, kalau penyakit seksual
rendah saya rasa nggak ada penyakit HIV. Karena itu pintu masuknya,"
imbuh dokter yang sangat suka jalan-jalan ini.
1 komentar:
Apa fungsi reagen BaCl2 di pemeriksaan bilirubin...??
Posting Komentar